Komunitas Syababul Islam

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

2 posters

    Ketika dihantui Rasa Paraniod Akan bom

    adam_daniel31
    adam_daniel31
    Kafilah


    Jumlah posting : 1
    Points : 3
    Reputasi : 0
    Join date : 26.03.11

    Ketika dihantui Rasa Paraniod Akan bom Empty Ketika dihantui Rasa Paraniod Akan bom

    Post by adam_daniel31 Sun Mar 27, 2011 2:16 pm

    Assalamualaikum...

    Sekarang masyarakat Indonesia sedang dihantui perasaan ketakutan akan bom. Apalagi terjadinya kasus bom buku beberapa hari yang lalu. Kewaspadaan aparat pun ditingkatkan. Masyarakat sangat berharap kepada aparat agar bisa melumpuhkan kemungkinan-kemungkinan boom. Namun disaat menjalankan tugasnya, banyak sekali aparat justru 'kecele'. hehehe .. paket2 yang dicurigai bom justru bukan bom.. ini contohnya

    Dikira Bom Ternyata Hanya Koper Berisi Plastik dan Kertas Bekas

    TANGERANG- Warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali digegerkan dengan temuan benda misterius di duga bom, di depan Taman Rempoa Indah, Jalan Delima Jaya, Kampung Setu, Rempoa, Ciputat Timur.

    Benda mencurigakan berbentuk koper bekas itu, ditemukan warga sekitar pukul lima pagi. Koper diletakkan oleh pengendara sepeda motor di bawah pohon palm. Warga yang melihat dan curiga langsung melapor ke Mapolsek Ciputat.

    Saat petugas datang ke lokasi, benda mencurigakan langsung diamankan sampai tim Gegana datang melakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Gegana, koper langsung dibuka dan diperlihatkan kepada warga.

    "Tidak ada bom. Isinya, kertas-kertas dan plastik bekas," ujar Kapolsek Ciputat, Kompol Alip, saat dihubungi Okezone, Minggu (27/3/2011).

    Alip menambahkan, saat ini benda mencurigakan dan paket yang diduga bom sudah tidak membuat panik dan menggegerkan warga lagi. Sebaliknya, mereka menganggap itu sebagai tontonan dan hiburan saja.

    "Sekarang warga sudah mulai biasa. Tadi sempat ada kumpulan orang, tapi tidak ada kepanikan," tambahnya.

    sumber : http://news.okezone.com/read/2011/03/27/338/439297/dikira-bom-ternyata-hanya-koper-berisi-plastik-dan-kertas-bekas

    ------------------

    Dikira Bom Ternyata Pesawat Telepon

    suarasurabaya.net| Mapolsek Pabean Cantikan dibuat heboh dengan paket kemasan kayu yang diduga bom. Paket itu dari paket titipan kilat lewat ekspedisi KA. Karyawan ekspedisi yang berkantor di Stasiun Semut itu curiga dengan paket tersebut karena tanpa menyebut nama dan alamat pengirim. Apalagi penerimanya atas nama SUTIKNO beralamat di Jl. Panglima Sudirman, Surabaya merasa tidak memesan kiriman paket.

    Karena curiga, paket itu dibawa ke Mapolsek Pabean Cantikan untuk diteliti lebih lanjut oleh pihak keamanan. Kebetulan, Mapolsek Pabean Cantikan berada dekat dengan Stasiun Semut.

    Sekitar pukul 09.00 WIB, unit Penjinak Bahan Peledak Gegana Brimob Polda Jawa Timur datang dan melakukan observasi paket yang diletakan di taman depan Mapolsek.

    Setelah dilakukan tes x-ray, diketahui dalam paket berkemasan kayu itu ada rangkaian kabel dan logam. AKBP YUDA GUSTAWAN Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak mengatakan pihaknya tidak ingin mengambil risiko lebih jauh dan Gegana pun menjalankan prosedur tetap ancaman bom, yakni melakukan penguraian menggunakan bahan peledak low explosive. Pada hitungan mundur, paket itu diledakkan. Sementara Jl. Stasiun Kota di depan Mapolsek Pabean Cantikan sempat dilakukan sterilisasi saat dilakukan penguraian.

    Setelah paket terurai, barulah diketahui isi paket itu adalah pesawat telepon rumah bermerk Panasonic, tanpa ada bahan peledak yang sebelumnya dicurigai.

    AKBP YUDA GUSTAWAN mengatakan meskipun paket itu bukan bom, tapi Polsek Pabean Cantikan dan Gegana telah melakukan prosedur tetap, yakni mengurainya untuk meminimalisir risiko ledakan. ”Tidak ada bom, semuanya aman,” kata dia.(edy)

    sumber : http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=edf351f133c8aa5bb640a5047292e11f201190608

    ---------------------

    Dikira Bom, Ternyata Mayat Bayi

    INILAH.COM, Jombang - Ketenangan warga Desa Kayen, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, berubah gempar. Hal itu menyusul ditemukannya sebuah paket misterius yang terbungkus kardus, Jumat (25/3/2011).

    Takut terjadi sesuatu, warga akhirnya melaporkan temuan tersebut ke Mapolsek setempat. Dengan berhati-hati, korps berseragam cokelat membuka paket misterius itu.

    Kecemasan warga langsung plong begitu mengetahui bahwa di dalam kardus tersebut bukan bom, melainkan sesosok bayi merah. Bayi berjenis kelamin laki-laki yang diperkirakan berusia dua hari itu sudah meninggal.

    Siti Mullah, warga setempat mengatakan, bayi tersebut ditemukan pagi hari. Saat itu, ia baru saja membersihkan rumah. Saat keluar, Siti kaget karena melihat paket kardus mencurigakan.

    Ia kemudian memberitahukan temuan tersebut ke perangkat desa setempat. Oleh perangkat desa ditindaklanjuti dengan melapor ke Polsek Bandar Kedungmulyo.

    "Kami takut kalau kardus itu berisi bom," kata Siti di lokasi.

    Kapolsek Bandar Kedungmulyo, AKP Kasyanto membenarkan temuan itu. Menurutnya, ia masih melakukan penyelidikan atas kasus penemuan bayi tersebut. Selain meminta keterangan sejumlah saksi, polisi juga berkoordinasi dengan bidan desa untuk menelusuri warga sekitar desa yang usai melakukan persalinan.

    "Kemungkinan, bayi itu meninggal karena tertutup rapat dalam kardus. Sehingga tidak ada celah udara," kata Kasyanto. [beritajatim.com]

    sumber : http://nasional.inilah.com/read/detail/1357562/dikira-bom-ternyata-mayat-bayi

    --------------

    Dikira Bom, Ternyata Kardus Laptop

    DEPOK, KOMPAS.com - Kardus putih pembungkus komputer jinjing menggegerkan mahasiswa Universitas Indonesia di Kampus Depok, Jawa Barat, Selasa (22/3/2011). Kardus tersebut tergeletak di lantai dasar Gedung AJB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI saat Perdana Menteri Timor Leste Xan ana Gusmao memberikan kuliah umum. Petugas keamanan khawatir kardus itu berisi bahan peledak. Tim penjinak bahan peledak pasukan pengawal presiden segera mengamankan kardus itu.

    Usai pengamanan, kardus tersebut kemudian diketahui milik Wa Ode Sifa tu (50), mahasiswa Strata Tiga Program Antropologi, FISIP UI. Wa Ode sengaja meletakkan kardus itu karena ingin masuk sebagai peserta kuliah umum.

    "Saya baru beli laptop di Mangga Dua, Jakarta. Laptop masih saya install ke teman saya, tetapi kardus tetap saya bawa ke kampus. Karena saya buru-buru ikut kuliah, kardus saya taruh di bawah," tutur Wa Ode usai menghadiri kuliah umum Xanana.

    Dia tidak menyangka tindakannya itu membuat geger banyak orang. Suharto, petugas keamanan FiSIP UI mencurigai kardus tersebut berisi bahan peledak. Apalagi kardus berada di dekat pintu masuk Pusat Pelayanan Administrasi Akademik FISIP UI. Lokasi ini berada di lantai bawah ruangan tempat Xanana menyampaikan kuliah umum. Jarak kardus sekitar 20 meter dari ruang Xanana.

    Suharto kemudian melaporkan keberadaan kardus yang diikat dengan tali rafia itu ke pasukan Paspampres. Mereka kemudian memeriksa kardus dengan menggunakan sensor logam. Pasukan Paspampres memanggil petugas penjinak bahan peledak.

    Aktivitas ini menyedot perhatian para mahasiswa yang ada di sekitar lokasi. Petugas meminta mereka menjauh dari lokasi. Sepuluh menit kemudian barang tersebut diangkut dengan mobil penjinak bom berwarna hitam.

    Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao datang di Gedung AJB Fakultas Teknik UI pukul 15.30 WIB. Adapun kuliah umum Xanana berjudul "Timor Leste's State Building Experience within Regional and Global Context". Hadir dalam acara ini mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.

    Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan UI Devie Rahmawati mengatakan, tidak ada gangguan keamanan selama kuliah umum berlangsung. Peristiwa tersebut terjadi karena si mahasiswa antusias mengikuti kuliah Xanana.

    Selain Paspampres, pengamanan sekitar Kampus FISIP UI dilakukan oleh aparat Komando Distrik Militer 0508, Kepolisian Resor Kota Depok, Brigade Mobil Kelapa Dua Depok, tim Jihandak Batalyon Zeni Tempur 03.

    sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2011/03/22/20051194/Dikira.Bom.Ternyata.Kardus.Laptop

    -----------------------

    Paket Isi Telor Busuk, Dikira Bom

    TEMPO Interaktif, Jambi - Sebuah paket misterius sempat menghebohkan warga Kota Jambi. Kejadian tersebut setelah bungkusan kardus terbungkus plastik, ditemukan di rumah Yulianto, 58 tahun, warga jalan Patimura, RT 22, nomor 78, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.

    Paket tersebut ditemukan si pemilik rumah pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB, tepat berada di depan pintu depan rumahnya. "Setelah saya membuka pintu, tiba-tiba melihat sebuah paket, karena takut berisi bom, maka saya laporkan ke aparat kepolisian Sektor Kota baru", kata Yulianto.

    Namun setelah diperiksa petugas Tim Gegana Polda Jambi, ternyata paket tanpa nama dan alamat si pengirim tersebut bukan bom. Di dalamnya berisi beberapa buah telur busuk dan kabel dengan panjang sekitar satu meter. Di paket itu hanya ada tulisan : “Bismilahirrohamanirrohim, Kutuk orang Korupsi dan para Yahudi, Allahu Akbar’’

    ‘’Paket itu bukan bom. Siapa pelaku dan apa motifnya belum tahu, karena di paket itu tidak ada nama maupun alamat pengirim,” kata Ajun Komisaris Besar Almansyah, Juru Bicara Polda Jambi, Kamis (24/3).

    Meskipun bukan bom, Almansyah meminta masyarakat Jambi tetap berhati-hati. “Jika menemukan atau melihat benda yang mencurigakan segera melapor ke polisi, jangan bertindak sendiri", katanya.

    sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2011/03/24/brk,20110324-322606,id.html

    -----------------

    Dikira Bom, Polisi Hanya Amankan Paket Isi Kwitansi

    BOGOR - Paket mencurigakan kembali ditemukan di Jalan Dewi Sartika, depan Masjid Agung, Pasar Anyar, Kota Bogor.

    Kali ini yang diduga berisi bom tersebut berupa satu dus di taruh di pinggir jalan. Saat ditemukan terdapat satu berkas kwitansi dari klinik Pandan Valey.

    Menurut Hadi, salah satu pedagang, dus tersebut disimpan begitu saja, kemudian orang tidak dikenal tersebut berlari. "Kami mengejarnya tapi dia berlari," ujarnya, Rabu (23/3/2011).

    Pantauan di lokasi, Polres Bogor Kota masih melakukan pengamanan terhadap lokasi ditemukannya paket mencurigakan tersebut. Polisi telah memberikan garis polisi.

    sumber : http://news.okezone.com/read/2011/03/23/338/437995/dikira-bom-polisi-hanya-amankan-paket-isi-kwitansi

    -----------------

    Iwan Kaget Kiriman Bukunya ke DPR Dikira Bom

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Iwan Kustiawan, anggota Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), mengaku kaget ketika mengetahui buku yang dikirimnya ke Pimpinan DPR dicurigai sebagai bom.

    “Saya kaget, baru saja saya diberitahu teman kantor,” kata Iwan melalui layanan pesan singkat kepada Tempo pada Jumat (18/3) malam.

    Iwan mengaku mengirim paket-paket buku berjudul ‘Jejak Hitam Ahmadiyah’ tersebut karena ia menjalankan program LPPI. Menurutnya, sudah sejak lama LPPI membagi-bagikan buku pada anggota parlemen. “Itu program kantor dari dulu,” katanya.

    Pada Jumat sore di gedung Nusantara III Dewan Perwakilan Rakyat polisi melakukan penyisiran dan mengamankan sebuah paket bom dari ruangan Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan. Paket buku serupa ternyata tak hanya dikirim pada Taufik, tapi juga lima pimpinan DPR dan Majelis Permusyawaratan lainnya.

    Belakangan, setelah diperiksa unit penjinak bom Gegana, polisi memastikan bahwa paket-paket buku tersebut bukanlah bom.

    Iwan pun membenarkan bahwa LPPI mengirim buku pada seluruh pimpinan DPR dan MPR. Buku yang sama sempat ia bagikan pada anggota parlemen komisi VIII pada saat melangsungkan Rapat Dengar Pendapat tentang Ahmadiyah pada 7 Maret lalu. “Pimpinan MPR dan DPR kami kirim juga karena kami anggap perlu,” ucapnya.

    sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/03/19/brk,20110319-321291,id.html

    -------------------------

    aladdin
    aladdin
    Kafilah


    Jumlah posting : 7
    Points : 11
    Reputasi : 0
    Join date : 26.03.11

    Ketika dihantui Rasa Paraniod Akan bom Empty Re: Ketika dihantui Rasa Paraniod Akan bom

    Post by aladdin Sun Mar 27, 2011 4:03 pm

    Secara pribadi, saya merasa “tidak heran” dengan kehadiran “bom buku” yang tumbuh seperti jamur di musim penghujan. Bagi saya, hujan “bom” itu justru menjelaskan kepada kita tentang banyak hal yang membutuhkan penjelasan dari pihak-pihak yang mestinya kompeten untuk menjelaskan –sama sekali– tidak punya penjelasan. Apakah paket bom buku –yang kemudian melahirkan paranoid kepada semua jenis paket– itu merupakan sebuah “ancaman serius” atau sekadar pekerjaan orang-orang yang tidak punya pekerjaan, kita akan tahu jawabannya sebentar lagi. Ya sebentar lagi, isu-isu yang sepertinya harus ditanggapi serius itu, secara serius mesti akan “menguap” dengan sendirinya.Dugaan banyak pengamat dan komentator di televisi dan media massa lain, yang menyebut kelompok ini dan itu yang bertanggung jawab pada aksi paket bom itu juga akan reda dengan sendirinya. Bukankah kita memang sering terjebak pada “menyelesaikan masalah dengan masalah baru”?? bingung

      Waktu sekarang Sun May 19, 2024 5:41 pm